Minggu, 21 Agustus 2011

Materi II


BAB II
SEJARAH SINGKAT CIREBON
Sejarah Cirebon
A.     Sejarah Cirebon
Sejarah Cirebon erat hubungan ayu dengan perkembangan pajajaran. Menurut babad tanah sunda dan babat tanah Cirebon, diceritakan bahwa raja pajajaran yaitu Sri Ratu Dewasa Wisesa, yang dikenalkan dengan Sri Maha Prabu Siliwangi yang beristri tiga orang yaitu Ambet kasih,Aci bedaya, dan Permasuri ratu subang larang. Seluruh prabu ada 40 orang.  Dari ratu nyimas rarasantang.kala itu walang sunsang berkata pada sang ayah bahwa dia mendapat mimpi untuk disuruh berguru dan belajar bersyariat islam. Sang prabu yang beragama hindu menjadi murka karena anaknya dianggap menentang, maka diusirlah walang sungsang, karena tekad yang besar berbahagialah walangsungsang keluar istana. Ratu Nyimas rarasantang teringat pada sang kakak dan keluar dari keraton menyusul kakaknya.
Di lereng gunung merapi walang sungsang bertemu dengan Sanghiyang Danuarsih dan disuruh ke puncak merapi dan dinikahkan dengan putrinya, Nyi Mas Indangayu ( 1422 ), waktu walang sungsang berumur 25 tahun.
Sementara Nyi Mas Rarasantang yang menyusul kakaknya bertemu dengan Nyi Indangayu Sakti dan dberi petunjuk agar kegunung Liwung menemui Ajar Sakti, oleh Ki Ajar Sakti diberi petunjuk untuk kegunung merapi, setelah berkumpul Ki Danuarsih menyuruh mereka untuk mengembara mencari guru Islam, lalu bertiga mencari-cari. Setelah diberi wejangan dan ilmu kesaktian dari banyak guru di gunung cangkak, oleh sang hiyang bangau mereka di anjurkan berguru ke gunung jati kepada Syekh Nurjati, setelah berguru, oleh Syekh Nurjati Walangsungsang diberi nama Somadullah dan diizinkan membangun permukiman yang mulai Hari Ahad tanggal 1 Bulan Sura.
lalu mereka bertiga menuju kepantai kearah selatan dan belok kebarat kedaerah Lemah Wungkuk dan menginap di Rimah Kegede Alang-alang. Setelah menyampaikan maksudnya mereka diangkat menjadi anaknya dan walangsungsang diberi nama Cakra Buana. Di hari Ahad ia memulai membuka hutan, ditanami palawija serta disuruh menangkap rebon ( Udang Kecil ) rebon di tumbuk menjadi terasi, hasil bumi di jual pada tengkulak palimanan. Banyak masyarakat yang tertarik menjadi penduduk baru di permukiman Cakra Buana.
Dari daerah itu di kenal rebon dan terasinya. Pada waktu bekerja banyak yang mengucap kata “Oge-Oge”, Geura, bebek  ( Cepat-cepatlah di tumbuk ). Maka daerah itu dikenal dengan grage, Prabu Rajagaluh menyuruh Ki Mantri Pepiti untuk mencatat jiwa kampong baru itu dan menetapkan pajak sepikul tumbukan rebon, pada tahun 1447 M, Ki Mantri Pepitu member nama Dukuh Cirebon dan di tetapkan kuwu Cirebon adalah Ki Gede Alang-alang dan Cakra Buana sebagai Wakilnya. Namun ketika tahun itu Ki Gede Alang-alang Wafat, maka digantikan Oleh Cakra Buana dengan Gelar Pangeran Cakra Buana.
Karena banyak terjadi kejadian yang menurut kehendak Allah SWT. Maka para penduduk menjadi masuk islam. Lalu Pangeran Cakra Buana, Nyi Mas Indangayu dan Nyi Mas Rarasantang dianjurkan kenegara cempaka untuk memperdalam ilmu syari’at islam, di cempaka mereka diterima Syekh Maulana Ibrahim dan dianjurkan ke baitullah. Katika dimekah Nyi Mas Rarasantang bertemu dengan jodoh yakni sultan Mesir Maulana Mahmud Syarif Abdullah yang belum lama istrinya meninggal, lalu Nyi Mas Rarasantang dinikahi dan berganti nama menjadi Hj. Syarifah Mudaim (1447), lalu Pangeran Cakra Buana (H. Abdullah Imam ) Pulang ke Gunung Jati dan menjabat sebagai Kuwu Cirebon kembali.
Ketika tahun 1448 M, Syarifah Mudaim melahirkan bayi laki-laki yang elok sekali, dan diberi nama Syarif Hidayatullah , dan pada tahun 1450 melahirkan Syarif Nurullah.
Melalui perjalanan hidupnya, Syarif Hidayatullah dikenal sebagai Wali yakni Sunan Gunung Jati. Sejak Tahun 1454 M, Cirebon Menjadi Negara Islam dan Pangeran Cakra Buana bersemayam di Pakungwati yang dibangun 1452 M.

B.     Tempat-tempat kunjungan di Cirebon
1.      Keraton Kesepuhan
2.      Keraton Kanoman
3.      Keraton Kacirebonan
4.      Pugeron Keperabonan
5.      Taman Air Sunyaragi
6.      Istana Sunan Gunung Jati
7.      Masjid Agung Kesepuhan
8.      Masjid Panjunan / Bata Merah
9.      Pedati Ki Gede Alang-alang
10.  Taman Ade Irma
11.  Muara Jati
12.  Danau Sitopatok
13.  Bandara Penggung ( Sekarang Lapud Cakra Buana )
14.  Pelangon
15.  Pelabuhan Kejawanan


Makanan Khas Cirebon
1.      Nasi Jamblang
2.      Mie Kocok
3.      Docang
4.      Nasi Lengko
5.      Kerupuk Kulit
6.      Emping Tangkil
7.      Empal Gentong
8.      Kue Koci
9.      Tahu Gejrot
10.  Sate Kambing

C.    Minuman Khas Cirebon
1.      Es Kelapa Muda
2.      Bandrek
3.      Bajigur
4.      Sekoteng
5.      Sirop
6.      Teh Poci

D.     Kerajinan Khas Cirebon
1.      Batik Trusmi
2.      Wayang Kulit
3.      Wayang Golek Cepak
4.      Topeng
5.      Sandal Barepan

E.      Seni Pentas Cirebon
1.      Sintren
2.      Lais
3.      Kuda Lumping
4.      Tarling
5.      Genjring Akrobat
6.      Berokan
7.      Cemplungan
8.      Seni Membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar